Samuel Marpaung Tidak Setuju Sikap Senator Australia Terkait Ide Penutupan Penerbangan Bali-Australia







Medan, kamtibmasindonesianews.online

Pemerintah Australia didesak untuk menutup penerbangan dari Bali karena kekhawatiran penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun usulan ini ditolak para pengusaha pariwisata negeri kanguru.

Senator Australia Susan McDonald mendesak pemerintah menghentikan seluruh penerbangan dari dan menuju Bali. Karena menurutnya wabah PMK yang sudah masuk Indonesia dapat berdampak signifikan pada industri daging di Australia.

"Jika kita tidak menghentikan penerbangan tersebut, setidaknya terapkan karantina tujuh hari. Saya tak ingin duduk diam dalam beberapa minggu atau bulan dan belakangan menyesal karena menyia-nyiakan kesempatan yang ada," kata Senator McDonald, seperti dilansir dari detikTravel.

Ia melanjutkan, banyak wisatawan tanpa sadar dapat membawa PMK ke Australia. Senator McDonald menuturkan, mereka bisa saja menularkan penyakit itu dari alas kaki, pakaian, hingga aktivitas yang dilakukan.

"Para wisatawan yang pergi ke Bali bepergian untuk berselancar, berinteraksi, tapi tidak mengingat bahwa ada peternakan babi atau sapi tepat di sebelah resor tempat mereka tinggal," katanya.

"Roda-roda koper wisatawan ini dapat terpapar kotoran di jalanan, alas kaki yang mereka kenakan, pakaian mereka. Atau mereka bahkan telah menyentuh salah satu hewan di dekatnya. Ini bukan penyakit yang hanya mungkin menyebar jika Anda pergi ke peternakan," ujar Senator McDonald.

Kasus PMK yang sudah menyerang ternak di Indonesia, dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian AUD 80 miliar jika menyebar kepada ternak di Australia, sehingga muncul desakan untuk menutup penerbangan dari Bali.

Hal ini membuat Ketua Umum Gerakan Muda Bina Kerjasama Antar Generasi (GM BKAG), Samuel Marpaung angkat suara.

Samuel Marpaung menyampaikan bahwa ada cara yang lebih baik selain dari ide penutupan penerbangan dari Bali ke Australia.

"Kita tidak setuju dengan ide ini. Australia merupakan salah satu negara yang memiliki ide-ide cemerlang. Tapi, untuk ide yang satu itu, kita tidak setuju," kata Samuel Marpaung.

Menurut Samuel, Senator Australia tersebut lebih baik memberikan ide dengan mengedepankan komunikasi yang baik agar hubungan antar kedua negara tetap harmonis.

"Seharusnya, Australia memberikan ide yang mengedepankan keharmonisan agar hubungan Australia dan Indonesia tetap berjalan dengan baik. Membahas terkait hal wabah penyakit mulut dan kuku, tentu ada cara yang lebih baik. Kita semua juga paham kok bahwa ini untuk menjaga keselamatan masyarakat," ujarnya.

Namun usulan ini juga ditolak pemerintah hingga pengusaha pariwisata karena justru dapat menghancurkan industri yang masih berusaha bangkit kembali setelah pandemi. Bali sendiri mulai bangkit sejak pembatas COVID-19 dicabut, penumpang yang tiba di Bandara Cairns, Queensland, setiap pekan mencapai 1.400 orang. Sedangkan 23.000 penumpang datang dari Bali dan tiba di Bandara Brisbane.

"Wisatawan senang bepergian jika mereka merasa aman dengan adanya kepastian bisa kembali ke negaranya lagi," kata Direktur Utama Dewan Industri Pariwisata Queensland, Brett Fraser.

Sejauh ini langkah-langkah biosekuriti telah diterapkan di seluruh bandara untuk penerbangan dari Bali. Petugas menurunkan anjing pendeteksi risiko biosekuriti seperti diberlakukan di Bandara Darwin dan Cairns.

Papan petunjuk dan selebaran juga telah diberikan di bandara-bandara utama, serta ada pelatihan tambahan untuk petugas biosekuriti. Lebih dari 300.000 ekor ternak di Indonesia dilaporkan terinfeksi PMK sejauh ini.
YG

0 Comments:

Posting Komentar