Ditresnarkoba Polda Sumut Tangkap Nelayan Jaringan Antar Negara barbut 13 kg sabu


*Labuhan Batu,-*  Lagi, Jaringan Narkoba yang menggunakan Jalur Laut diungkap oleh Direktorat Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polres Labuhan Batu. 

Kali Ini, Dua Nelayan 'Dijaring' karena membawa 13 Kg Sabu. 


   Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan Pengungkapan ini merupakan hasil join operation Ditresnarkoba Polda Sumut dan Polres Labuhan Batu. Tersangka yang diamankan ada dua orang yang merupakan nelayan. 


 "Barang bukti yang diamankan 13 Kilogram sabu,"ujarnya, Selasa (23/9/2025). 


   Calvijn menuturkan pihaknya mengungkap penyelundupan sabu jaringan internasional ini berawal dari informasi masyarakat terkait adanya pengantaran narkoba dari Tanjung Balai menuju Palembang. Tim kemudian melakukan pengejaran dan mengetahui posisi target akan memasuki wilayah Labuhan Batu.


  "Kami berkoordinasi dengan Polres Labuhan Batu dan menangkap dua tersangka,"Tandas Perwira dengan Tiga Melati di Pundaknya ini. 


   Lanjut Calvijn, Keduanya adalah pria inisial TE (41) dan AY (39). Mereka ditangkap di Jalan Lintas Sumatera, Desa Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, pada 25 Agustus 2025.


 Hasil interogasi tersangka mengaku mendapatkan narkoba tersebut dari seseorang berinisial IC (DPO) yang merupakan pengendali distribusi antarprovinsi.


 "Rencananya barang tersebut akan dibawa ke Palembang,"bebernya. 


  Keduanya dijanjikan upah Rp 104 juta dan telah menerima Rp 10 juta untuk biaya operasional. Jaringan ini dikendalikan oleh Warga Negara Asing, RUD. Dia mengendalikan barang yang masuk dari Malaysia," jelasnya.


  Saat ini Polisi masih melakukan pengembangan untuk menangkap kedua DPO tersebut, pungkas Calvjin. (tim)

Adep Prabudi Resmi Pimpin Syarikat Islam Kota Medan Masa Bakti 2025–2030

 



Medan, 21 September 2025 — Adep Prabudi secara resmi terpilih sebagai Ketua Pimpinan Cabang Syarikat Islam Kota Medan untuk Masa Bakti 2025–2030. Penetapan tersebut dilakukan secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke-X yang berlangsung pada hari Minggu, 21 September 2025, di Banta Convention Centre, Jalan Sunggal, Sei Sikambing B, Medan.


Musyawarah Cabang ke-X ini dihadiri oleh jajaran pengurus, kader, serta tokoh-tokoh Syarikat Islam dari berbagai kecamatan di Kota Medan. Proses musyawarah berlangsung lancar dan demokratis, dengan seluruh peserta sepakat menetapkan Adep Prabudi sebagai pemimpin baru tanpa adanya calon lain yang diajukan.


Dalam pidato sambutannya, Adep Prabudi menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia berkomitmen untuk membawa Syarikat Islam Kota Medan lebih aktif dalam perjuangan dakwah, sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat sesuai dengan prinsip-prinsip Syarikat Islam.


"Amanah ini adalah tanggung jawab besar. Dengan semangat jihad organisasi, kita akan memperkuat peran Syarikat Islam di tengah masyarakat dan membangun sinergi lintas sektor demi kemajuan umat," ujar Adep Prabudi di hadapan para peserta Muscab.


Musyawarah ini juga menetapkan berbagai program strategis untuk lima tahun ke depan, termasuk penguatan kaderisasi, pengembangan ekonomi berbasis syariah, dan peningkatan peran pemuda serta perempuan dalam struktur organisasi.


Dengan terpilihnya Adep Prabudi, diharapkan Syarikat Islam Kota Medan dapat terus tumbuh sebagai organisasi yang konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman, keadilan, dan kesejahteraan umat di tingkat lokal maupun nasional. (Tim)

Mahasiswa Harus Menjaga Sentimen Kebangsaan

 



*Medan,-* Berkaca dari aksi unjuk rasa yang belakangan marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dan berujung anarkis sampai terjadi penjarahan dan vandalisme Cipayung Plus Sumut menggelar Dialog Publik bertema "Jaga Indonesia, Mahasiswa Penentu Keberlangsungan Bangsa", Jumat (19/9) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut Jalan Sisingamangaraja Medan. Dialog publik yang dihadiri sekitar 200 peserta ini menghadirkan dua Narasumber yakni, Muhammad Ikhyar, SH Aktivis '98 dan Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa  Muhammadiyah  (Fokal- IMM) Sumut, Ahmad Khairuddin, M.Si.


Ketum Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PW Himmah) Sumut, Kamaluddin Siregar dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa punya tanggungjawab bersama menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa di masa depan. Mahasiswa harus memiliki kesadaran karena punya tugas yang sama dalam menjaga keamanan dan keutuhan dalam berbangsa dan bernegara. 


"Kita tetap pada garis perjuangan. Tapi bagaimana perjuangan dan pergerakan tidak lari dari substansi. Mahasiswa garda terdepan dan punya peran penting dalam menentukan masa depan Indonesia,"jelasnya. 


Muhammad Ikhyar, SH Aktivis '98 dalam paparannya menjelaskan, sentimen kebangsaan harus dijaga mahasiswa. Karena sentimen bisa naik-turun. "Yang perlu dijaga oleh gerakan mahasiswa sekarang mahasiswa harus benar. Sehingga yang dikawal bisa benar. Untuk bisa mencapai itu, mahasiswa harus mencari teori revolusioner yang baik,"jelasnya. 


Sementara itu narasumber kedua, Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  (Fokal- IMM) Sumut, Ahmad Khairuddin, M.Si dalam paparannya menyampaikan, laboratorium kepemimpinan itu lahir dari aktivis. Semangat gerakan aktivis jangan pernah pudar. "Cipayung Plus ini tetap bersatu jangan mau diadu domba dan terus membangun kekuatan. Aktivis tetap menjaga Indonesia dengan kontrol sosial dan telaah kritis,"ungkapnya. 


Ahmad Khairuddin mengajak para aktivis untuk bersama-sama membangun sejarah, bagaimana pemuda dan mahasiswa yang membangun sejarah positif. 'Mari bangun kesadaran kolektif menjaga Indonesia dengan kita yang mengisi di dalamnya,"jelasnya.


Hadir dalam kegiatan itu, para Ketua dan kader Organisasi Cipayung Plus antara lain, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PW Himmah) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). *(Tim)*

Mahasiswa Garda Terdepan Penentu Nasib Bangsa




*Medan,-* Berkaca dari aksi unjuk rasa yang belakangan marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dan berujung anarkis sampai terjadi penjarahan dan vandalisme Cipayung Plus Sumut menggelar Dialog Publik bertema "Jaga Indonesia, Mahasiswa Penentu Keberlangsungan Bangsa", Jumat (19/9) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut Jalan Sisingamangaraja Medan. Dialog publik yang dihadiri sekitar 200 peserta ini menghadirkan dua Narasumber yakni, Muhammad Ikhyar, SH Aktivis '98 dan Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa  Muhammadiyah  (Fokal- IMM) Sumut, Ahmad Khairuddin, M.Si.


Ketum Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PW Himmah) Sumut, Kamaluddin Siregar dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa punya tanggungjawab bersama menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa di masa depan. Mahasiswa harus memiliki kesadaran karena punya tugas yang sama dalam menjaga keamanan dan keutuhan dalam berbangsa dan bernegara. 


"Kita tetap pada garis perjuangan. Tapi bagaimana perjuangan dan pergerakan tidak lari dari substansi. Mahasiswa garda terdepan dan punya peran penting dalam menentukan masa depan Indonesia,"jelasnya. 


Muhammad Ikhyar, SH Aktivis '98 dalam paparannya menjelaskan, sentimen kebangsaan harus dijaga mahasiswa. Karena sentimen bisa naik-turun. "Yang perlu dijaga oleh gerakan mahasiswa sekarang mahasiswa harus benar. Sehingga yang dikawal bisa benar. Untuk bisa mencapai itu, mahasiswa harus mencari teori revolusioner yang baik,"jelasnya. 


Sementara itu narasumber kedua, Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  (Fokal- IMM) Sumut, Ahmad Khairuddin, M.Si dalam paparannya menyampaikan, laboratorium kepemimpinan itu lahir dari aktivis. Semangat gerakan aktivis jangan pernah pudar. "Cipayung Plus ini tetap bersatu jangan mau diadu domba dan terus membangun kekuatan. Aktivis tetap menjaga Indonesia dengan kontrol sosial dan telaah kritis,"ungkapnya. 


Ahmad Khairuddin mengajak para aktivis untuk bersama-sama membangun sejarah, bagaimana pemuda dan mahasiswa yang membangun sejarah positif. 'Mari bangun kesadaran kolektif menjaga Indonesia dengan kita yang mengisi di dalamnya,"jelasnya.


Hadir dalam kegiatan itu, para Ketua dan kader Organisasi Cipayung Plus antara lain, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PW Himmah) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). *(Tim)*

Cipayung Plus Gelar Dialog Publik, Mahasiswa Punya Tanggungjawab Jaga Keutuhan Bangsa




*Medan,-* Berkaca dari aksi unjuk rasa yang belakangan marak terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dan berujung anarkis sampai terjadi penjarahan dan vandalisme Cipayung Plus Sumut menggelar Dialog Publik bertema "Jaga Indonesia, Mahasiswa Penentu Keberlangsungan Bangsa", Jumat (19/9) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut Jalan Sisingamangaraja Medan. Dialog publik yang dihadiri sekitar 200 peserta ini menghadirkan dua Narasumber yakni, Muhammad Ikhyar, SH Aktivis '98 dan Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa  Muhammadiyah  (Fokal- IMM) Sumut, Ahmad Khairuddin, M.Si.


Ketum Pimpinan Wilayah Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PW Himmah) Sumut, Kamaluddin Siregar dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa punya tanggungjawab bersama menjaga keutuhan dan keberlangsungan bangsa di masa depan. Mahasiswa harus memiliki kesadaran karena punya tugas yang sama dalam menjaga keamanan dan keutuhan dalam berbangsa dan bernegara. 


"Kita tetap pada garis perjuangan. Tapi bagaimana perjuangan dan pergerakan tidak lari dari substansi. Mahasiswa garda terdepan dan punya peran penting dalam menentukan masa depan Indonesia,"jelasnya. 


Muhammad Ikhyar, SH Aktivis '98 dalam paparannya menjelaskan, sentimen kebangsaan harus dijaga mahasiswa. Karena sentimen bisa naik-turun. "Yang perlu dijaga oleh gerakan mahasiswa sekarang mahasiswa harus benar. Sehingga yang dikawal bisa benar. Untuk bisa mencapai itu, mahasiswa harus mencari teori revolusioner yang baik,"jelasnya. 


Sementara itu narasumber kedua, Sekretaris Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  (Fokal- IMM) Sumut, Ahmad Khairuddin, M.Si dalam paparannya menyampaikan, laboratorium kepemimpinan itu lahir dari aktivis. Semangat gerakan aktivis jangan pernah pudar. "Cipayung Plus ini tetap bersatu jangan mau diadu domba dan terus membangun kekuatan. Aktivis tetap menjaga Indonesia dengan kontrol sosial dan telaah kritis,"ungkapnya. 


Ahmad Khairuddin mengajak para aktivis untuk bersama-sama membangun sejarah, bagaimana pemuda dan mahasiswa yang membangun sejarah positif. 'Mari bangun kesadaran kolektif menjaga Indonesia dengan kita yang mengisi di dalamnya,"jelasnya.


Hadir dalam kegiatan itu, para Ketua dan kader Organisasi Cipayung Plus antara lain, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (PW Himmah) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). *(Tim)*

Sunroof Mobil Rusak di Car Wash, Manajemen Car Wash Kecewakan Pelanggan



*Medan,-* Yessi warga Jalan Melur V, Pasar III, Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang kesal bukan kepalang dengan sikap pengusaha pencucian mobil (car wash), Mata Air Auto Care Jalan Tanjung Sari Pasar I, Kecamatan Medan Selayang. Pasalnya, pihak pengusaha tak mau bertanggungjawab atas kerusakan sunroof mobil Honda CRV saat dicuci di tempat tersebut. 


"Mereka suruh aku bawa mobilku dalam kondisi sunroof nya rusak dan mereka tak mau bertanggungjawab,"jelas Yessi pada wartawan, Senin ,(15/9). 


Lebih jauh, kejadian ini bermula saat Yessi mencuci mobilnya di Mata Air Auto Care Jalan Tanjung Sari Pasar I, Kecamatan Medan Selayang, Minggu (14/9). Tiba di car wash mobil langsung dicek oleh petugas dan kondisinya aman tidak ada kerusakan. Usai dicek, Yessi kembali ke rumah.


Sekitar pukul 14. 17 WIB pihak car wash menghubunginya dan mengatakan kalau mobilnya sudah selesai dicuci. Karena kondisi sedang hujan, Yessi tidak langsung menjemput mobilnya di car wash. 


Baru sekitar pukul 15. 23 WIB pihak car wash menghubunginya kembali sambil bertanya. "Kak sunroof mobil kakak rusak ya?,"jelas Yessi menirukan perkataan petugas car wash.


Usai mendapat kabar tersebut, Yessi yang juga pelanggan tetap di Mata Air Auto Care bergegas ke car wash dan minta pertanggungjawaban pihak car wash. Cek-cok antara Yessi dan pihak manajemen pun sempat terjadi. Pihak manajemen car wash mengatakan akan bertanggungjawab atas kerusakan sunroof mobil tersebut. 


Namun, pemilik mobil ingin pertanggungjawaban itu dituangkan dalam surat perjanjian. Sebab menurut Yessi, di bon tertulis apabila mobil sudah berada di luar car wash segala kerusakan tidak menjadi tanggungjawab pihak manajemen. Untuk mengantisipasi hal ini, pemilik mobil ngotot perjanjian itu harus dituangkan di atas surat. 


Sampai akhirnya, owner car wash merasa tidak senang dengan ucapan pemilik mobil yang mengatakan "kalau ngomong pakai otak", seakan berdalih dan coba mengaburkan objek perkara perusakan mobil dengan tuduhan perasaan tidak menyenangkan.


Pemilik mobil juga telah mendatangi Polsek Sunggal untuk mengadukan permasalahan ini.  


Sementara, Pihak Manajemen Mata Air Auto Care yang dikonfirmasi menyampaikan, pihaknya akan tetap melakukan pengecekan ke dealer honda agar dapat mengetahui penyebab rusaknya sunroof mobil tersebut ."Apabila memang ada kerusakan di sebabkan faktor kondisi elektrikal mobil tersebut kami tidak akan mengganti sparepart  sunroof. Kami hanya akan menanggung jawabi biaya ongkos atas penggantian sparepart sunroof saja,"jelasnya. *(Tim)*

Diduga Arogan dan Tak Transparan, Gubernur Sumut Disemprot KAPIR di Rapat Paripurna!"

 



*MEDAN,-* 17/09/2025

Rapat paripurna DPRD Sumatera Utara yang digelar untuk membahas pengesahan Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 berubah menjadi sorotan publik. Bukan karena capaian atau terobosan, tetapi karena sikap Gubernur Sumatera Utara yang dinilai arogan, tidak terbuka, dan terkesan kekanak-kanakan saat menanggapi kritik dari wakil rakyat.


Wakil Ketua Koalisi Pemerhati Indonesia Raya (KAPIR), Rahmad Situmorang, melontarkan kritik pedas usai menyaksikan jalannya rapat di Gedung DPRD Sumut, Selasa (17/9/2025). Ia menyebut Gubernur tidak menunjukkan sikap negarawan dalam forum resmi.


“Sikap Gubernur saat paripurna sangat mengecewakan. Ketika dikritik soal pergeseran anggaran, bukannya memberi penjelasan yang masuk akal, malah terkesan defensif dan kekanak-kanakan. Ini bukan panggung sandiwara, ini forum resmi rakyat!” tegas Rahmad.


APBD Sumut 2025: Tak Transparan dan Sarat Teka-Teki

Kemarahan KAPIR tidak berdiri sendiri. Kritik tajam juga datang dari Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Gerindra. Salah satu anggota dewan, Syahrul Efendi Siregar, menyoroti pergeseran anggaran dari tahap pertama hingga ketujuh yang tidak pernah dijabarkan secara rinci kepada DPRD. Bahkan, seluruh OPD dan TAPD dinilai telah gagal menjelaskan logika di balik perubahan alokasi tersebut.


“Baru hari ini dijelaskan, setelah berkali-kali kami minta. Ke mana transparansi itu? Ini bukan uang pribadi, ini uang rakyat,” ujar Syahrul dalam forum.


Lebih tajam lagi, anggaran hibah sebesar Rp41 miliar yang digeser ke Universitas Sumatera Utara (USU) dari Biro Kesejahteraan Rakyat menjadi sorotan utama. Rahmad Situmorang mempertanyakan prioritas Gubernur.


“Kenapa anggaran koperasi Merah Putih yang nyata-nyata menyentuh ekonomi rakyat justru dikurangi, tapi Rp41 miliar dengan mudahnya digeser ke USU? Ada apa ini? Rakyat berhak tahu, Harus nya daripada hibah ke usu mending ke koperasi , pertanian , kesejahteraan rakyat seperti pangan dan panti yang selaras dengan asta cita presiden prabowo!

Sindiran Pedas untuk Gubernur

Gubernur juga sempat menyindir besarnya tunjangan perumahan DPRD Sumut dalam pidatonya. Hal ini langsung dibalas tegas oleh KAPIR.


“Jangan alihkan isu. Kalau ada temuan, silakan periksa sesuai aturan. Tapi jangan gunakan panggung paripurna untuk menyerang balik DPRD. Ketika kesalahan gubernur terkait pergeseran dikuak , mengancam dengan revisi tunjangan perumahan dprd. Apakah ketika kesalahan gubernur dan pemprov diingatkan kembali ke publik , gubernur malah mencari kesalahan kesalahan yang lain lagi untuk menutupi kesalahan nya Itu. Itu tidak elegan dan jauh dari sikap pemimpin yang bijak,” kata Rahmad.


Lima Poin Serangan KAPIR:

Seluruh OPD dan TAPD tidak pernah menjelaskan secara terbuka perubahan APBD 2025.

Pergeseran anggaran dari tahap 1 hingga 7 dilakukan tanpa pemberitahuan resmi ke DPRD.

Penjelasan baru muncul hari ini (17/9/2025), setelah tekanan dari DPRD.

Gubernur Sumut dinilai enggan menjawab secara terbuka soal pergeseran anggaran.


Sindiran Gubernur terhadap tunjangan perumahan DPRD dianggap tidak pantas dan tidak relevan dengan konteks rapat.


"Kami Akan Kawal Terus!"

KAPIR menegaskan tidak akan tinggal diam. Mereka menyatakan akan terus mengawal setiap proses pengesahan dan pelaksanaan APBD Sumut 2025 agar tidak diselewengkan.


“Jika ada penyimpangan, kami akan buka! Kami tidak akan tunduk pada kekuasaan yang menyalahgunakan anggaran rakyat,” pungkas Rahmad Situmorang. *(Tim)*

THM Galaxy di Tanjungbalai Digerebek, Ini Barbut dan Tersangkanya



*Tanjung Balai,-* Strategi Bandit Narkoba "Tercium" oleh Ditresnarkoba Polda Sumut. Peredaran Exctacy di Galaxy Hall &KTV yang sudah disusun rapi, Gagal total. Polisi menangkap tersangka dan mengamankan Barangbukti. 


  Wadir Narkoba AKBP Diari Astetika menjelaskan Kasus ini berawal dari operasi pengintaian Minggu (14/9) sekitar pukul 03.00 WIB. Petugas mendapati Umaya Sari Siregar alias Umay sebagai perantara yang menghubungkan transaksi dengan Rey Donli Sinaga alias Donli.


 Donli kemudian menyalurkan pil ekstasi kepada Putri Yanti Sitorus alias Putri dan Sri Wahyuni alias Yuni di Kos Ebi, Jalan Jenderal Sudirman. Transaksi senilai Rp1 juta dilakukan melalui transfer ke rekening Sri Wahyuni.


 Tak lama, Donli kembali ke Galaxy Hall membawa tiga butir ekstasi. Dua butir diserahkan kepada Umay dan Fani Aprilia Andini alias Fani untuk diberikan ke petugas penyamaran, sementara satu butir dikonsumsi Umay dan Fani di kamar mandi. Saat itulah petugas bergerak cepat, mengamankan keduanya dan menyita dua butir ekstasi beserta dua ponsel.


   Pengembangan berlanjut dengan penangkapan Donli di area parkir, disusul Putri dan Sri Wahyuni di Kos Ebi.

Dari keterangan Yuni, Narkoba tersebut diperoleh dari seorang pria bernama Wak Ipul yang kini masuk daftar pencarian.


  "Awalnya penyidik hanya merencanakan 7 adegan, namun berkembang menjadi 16 adegan setelah ditemukan peran tambahan dari masing-masing pelaku,"beber Wadir. 


  Diari menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam pemberantasan narkoba.


 “Kami mengimbau warga untuk segera melapor bila mengetahui peredaran gelap narkotika maupun kegiatan ilegal lainnya. Sinergi masyarakat dan aparat sangat penting untuk menekan peredaran narkoba di Sumatera Utara,” tegasnya.  *(tim)*

PERMAK Sumut Minta Kajari Padang Sidempuan Dinonaktifkan, Diduga Rekayasa Kasus Korupsi Fahmi Siregar

 



*Medan,-* Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Anti Korupsi (PERMAK) Sumatera Utara menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) pada hari Rabu, 17 September 2025.


Aksi ini menuntut penonaktifan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Padang Sidempuan, Lambok Sidabutar, atas dugaan rekayasa kasus korupsi yang menjerat mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Ismail Fahmi Siregar.


Koordinator Aksi, Asril Hasibuan, dalam orasinya menuding adanya manipulasi hukum yang dilakukan oleh oknum jaksa di Kejari Padang Sidempuan. Menurutnya, Ismail Fahmi Siregar telah menjadi korban jebakan hukum setelah dijanjikan tuntutan ringan, yaitu 1 tahun 6 bulan penjara, dengan syarat menyerahkan uang ganti rugi yang tidak pernah dinikmatinya.


"Uang yang diterima oleh Ismail Fahmi Siregar bukanlah untuk dirinya sendiri, melainkan atas perintah Walikota Padang Sidempuan, Irsan Effendy Nasution. Namun, fakta ini diputarbalikkan. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) diubah, bukti-bukti dimanipulasi," teriak Asril.


Lebih lanjut, Asril juga mengungkapkan adanya pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum Kasi Intel Kejari Padang Sidempuan, YZ, yang meminta uang sebesar Rp350 juta dari Fahmi Siregar.


"Setelah semua uang diserahkan dan data diberikan, para oknum jaksa justru memutarbalikkan fakta dan memaksa Ismail Fahmi untuk mengubah BAP.


Mereka memaksa untuk menghilangkan nama-nama pejabat besar, termasuk nama Walikota," lanjutnya.


Asril juga mempertanyakan ketidakjelasan penilaian kerugian negara serta tidak hadirnya sejumlah saksi kunci, termasuk para camat yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

"Mengapa para camat tidak dihadirkan sebagai saksi?


Bahkan Camat Padang Sidempuan Tenggara, Eka Yanti Batu Bara, yang terlibat dalam pengutipan uang dari para kepala desa tidak pernah dihadirkan dalam persidangan," ujarnya.


Aksi ini ditutup dengan penyerahan tuntutan resmi dari PERMAK Sumut kepada perwakilan Kejatisu, Joice V. Sinaga. Dalam tuntutannya, PERMAK mendesak Kejatisu untuk:

1. Menonaktifkan Kajari Padang Sidempuan, Lambok Sidabutar.

2. Menginvestigasi secara menyeluruh penanganan kasus korupsi Alokasi Dana Desa (ADD) Padang Sidempuan Tahun 2023.

3. Memeriksa oknum jaksa berinisial Th, G, dan Es yang diduga terlibat dalam rekayasa BAP dan manipulasi saksi.

4. Memeriksa mantan Kasi Intel Kejari Padang Sidempuan, YZ.

5. Memeriksa kembali para pejabat yang diduga menerima aliran dana ADD, termasuk Walikota, Wakil Walikota, Sekda, dan pejabat lainnya.

6. Mendesak Jamwas Kejagung dan Komisi Kejaksaan RI untuk melakukan investigasi mendalam terhadap kasus ini.


Perwakilan Kejatisu, Joice V. Sinaga, menerima aspirasi tersebut dan meminta PERMAK Sumut untuk melengkapi laporan secara tertulis agar dapat diteruskan kepada Kepala Kejatisu.


Ketua Umum PERMAK Sumut, Asril Hasibuan, berharap Kejatisu dapat menindak tegas oknum jaksa nakal untuk menegakkan supremasi hukum yang adil di Sumatera Utara. *(Tim)*

Kasat Narkoba Polres Batubara Diduga Lecehkan Oknum PHL


*Medan,-* Kabar tak sedap menerpa jajaran Polres Batubara. Beredar kabar Kasat Narkoba Polres Batubara, AKP  Ramses Panjaitan terlibat kasus dugaan pelecehan seksual terhadap salah seorang pegawai harian lepas (PHL) di Satres Narkoba Polres Batubara, A alias P (23) warga Kabupaten Batubara.


Informasi dihimpun wartawan, Rabu (17/9) peristiwa memalukan itu terjadi sekitar 3 pekan lalu. Saat itu korban, A alias P (23) yang baru satu setengah tahun menjadi petugas PHL di Satres Narkoba Polres Batubara, diminta untuk menggunting kuku Kasat, AKP Ramses di ruangannya. 


Korban yang baru satu setengah tahun bertugas, tak mau membantah perintah atasan. Saat korban memotong kuku di ruangan Kasat dan hanya mereka berdua yang ada di dalam ruangan tersebut, disitulah diduga Kasat mulai menyalurkan hasrat bejatnya dengan meraba-raba area sensitif korban sampai ketakutan. 


Mendapat perlakuan tak senonoh dari diduga Kasat , korban langsung meninggalkan lokasi dan tidak masuk kerja . Akibat kejadian ini, korban yang trauma dan ketakutan  sudah 3 pekan ini tak masuk kerja. 


Sementara, Kasat Narkoba Polrestabes Batubara, AKP Ramses Panjaitan yang dikonfirmasi wartawan membantah kalau dia terlibat kasus ini. "Tidak benar ,itu Bohong. Itu informasi tidak benar,"ungkapnya.


Informasi dari dalam, pihak Kasat Narkoba diduga telah mengutus seseorang, Ipda J Simanjuntak untuk menemui keluarga korban supaya tak menyeret kasus ini ke ranah pidana.


Sementara Kapolres Batubara, AKBP Doli Nainggolan yang dikonfirmasi hingga saat ini belum menjawab konfirmasi wartawan. *(Tim)*