Ketua NARASI PRESISI NKRI Meminta Kepastian Kapolri Jenderal Pol Listyo Melalui Kapolda Sumatera Utara Terkait Bebasnya 3 Pelaku Gembong Narkoba Perbaungan

 



Medan 

Ketua NARASI PRESISI NKRI Merupakan pimpinan Redaksi Media Online dindingberita.com

Meminta kepastian Hukum kepada ke 3 gembong narkoba yang bebas dari Jeruji besi Polres Sergai yang saat ini bebas berkeliaran menghirup udara segar Walapun merasakan Pahitnya bebas dengan keadaan terpaksa .


Pengurus NARASI PRESISI NKRI merintahak Sofia yang merupakan Korwil DKI Jakarta yang merupakan  Wartawan dindingberita.com yang beryunit di MABES POLRI Agara dapat Kompirmasi terkait Bebasnya Ke tiga pelaku gembong Narkoba yang bebas di jeruji besi polres Sergai 

28 - 04 - 2025


Ris Dan Ai Bersama Dk

Ketangkap sama sama di Bulan April 2025 Hanya keluar dan bebas nya aja yang berbeda dari ke tiga pelaku diduga gembong narkoba di wilayah hukum polres Sergai tersebut RIS Dan Ai Merupakan warga jalan Lubuk Bayas kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumut yang ketangkap oleh diduga  Tim Kanit 2 sat narkoba polres Sergai pada tanggal 03 - 04 -2025 dan begitu pula dengan Tsk atas Nama Dek yang merupakan warga Tanah Murah Dusun C Tanjung Sari kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai yang ketangkap pada tanggal 06 - 04 - 2025 yang kemarin.


Kini ketiga tersangka sudah bebas menghirup udara segar Walapun kepahitan yang di alami keluarganya dengan Tanggal yang berbeda Antara RIS Ai dan Dek tersebut. Dek bebas pada tanggal 

23 - 04 - 2025 yang kemarin hanya hitungan hari bebasnya dibandingkan dengan Ris Dan Ai tersebut 


Ketua NARASI PRESISI NKRI meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Melalui Kapolda Sumatera Utara segera priksa antara Kasat Narkoba Polres Sergai Bersama Kanit II Sat Narkoba polres Sergai tersebut bila perlu kapolres Sergai harus juga di periksa karna keluarnya tahanan diduga setahu Kapolres juga keluar dan masuk nya tahanan tersebut.


Dari mana kasat Reskrim bisa mengeluarkan terpidana Kasus gembong narkoba sampai sampai ke tiga tersangka bisa bebas begitu saja Kalu tidak ada tanda tangan dari Kapolres Sergai tersebut atau memang Kapolres tidak mengetahui atau memang tidak ada laporan ke kapolres Sergai ?????!


Kasus ini langsung di kembangkan oleh Korwil DKI Wartawan Jakarta yang beryunit Mabes Polri Sofia.


Sodiq berjanji akan mengembang kasus ini dan mengawal kasus ini agar ke tiga terpidana Diduga Gembong Narkoba Bisa Bebas Mengudara Bak Seperti Layang Layang yang Putus dari benangnya" sedangkan ketua NARASI PRESISI NKRI mengembangkan kasus ini sampai di tahap aja dilaksananya kembali pemeriksaan Pejabat Teras di Polres Sergai Terkait Bebasnya dan diduga bekapan nya ke tiga pelaku Gembong Narkoba Yang di bebaskan nya 



Tim Kalelawar

Mampukah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Untuk Mengungkap Diduga Bebasnya Sang Bandar Narkoba Ris Dan Ai Warga Perbaungan ????

 




Medan 

Diduga sang bandar Narkoba RIS Dan Ai 

Diduga banda Narkoba Jenis Sabu Sabu yang di grebek sat Narkoba Polres Sergai pada bulan  April yang lalu tepatnya pada tanggal 03 - 04 - 2025 Kedua tersangka sudah di jebloskan kedalam sel Polres Sergai akan tetapi yang sangat disayangkan oleh Para petinggi Narkoba Polres Sergai diduga telah dilepaskan begitu saja dengan diduga jaminan uang senilai seratus juta rupiah dengan Modus Alasan Tersangka akan di rehabilitasi oleh sat Narkoba Polres Sergai tersebut.

28 - 04 - 2025


Tersangka merupakan warga jalan Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumut Ai bersama Ris sempat ditahan selama lebih kurang dua Minggu lamanya di dalam jeruji sel besi polres Sergai tersebut akan tetapi


Ai dan Rs ketangkap di simpang Ancol Lubuk Bayas kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumut pada.

Setelah di selidiki Tiem Kampret Yang Merupakan Anggota NARASI PRESISI NKRI 

Telah melihat Sosok tersangka yang sudah dibebaskan pada tanggal 12 April 2025 tersebut Kasat Res Narkoba Polres Sergai dengan WhatsApp 

081265551xxx ia mengatakan tar Sy cek ujarnya kasat Narkoba Polres Sergai 

Sampai saat ini beliau tidak ada komunikasi terkait hal dugaan bebasnya yang dilakukan para petinggi MABES POLRI Polres  Sergai disatuan Sat Narkoba tersebut


Jendral Pol Listyo Sigit Segera merintahak Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu agar segera memangil para petinggi di MABES POLRI Sergai agar segera memeriksa termasuk Kapolres kasat Narkoba bersama para Kanit dan Juper tersebut.


Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit lagi asik dan enaknya gencar gencarnya memberantas  penyalahgunaan Narkoba  di Indonesia kini malah diduga petinggi MABES Polri Sergai malah berani membebaskan begitu saja dengan cara modus Di rehab diduga dengan uang Senilai dua lima juta rupiah buat rehabilitasi dan sisanya sebesar tujuh lima juta rupiah buat di sat narkoba Mabes Polri Sergai ini menjadi malu melihat tingkah laku para kasat res narkoba mabes polri sergai berani coba coba bermain kasus narkoba yang ia lakukan nya agar Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu segera memeriksa jajaran kasat narkoba tersebug 

Terkait bebas nya dan Menghirup udara segar

Ris Dan Ai diduga merupakan. terpidana narkoba Sabu - sabu bisa bebas tanpa ada rintangan sidang dari pengadilan negri Sergai tersebut..? 


Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu segera periksa para petinggi jajaran MABES POLRI Sergai segera dipanggil agar tidak ada lagi petinggi di jajaran MABES POLRI SERGAI berani Bermain Main Soal Kasus Narkoba ini sangat Memalukan insitusi Polri  Bebasnya Diduga Gembong Narkoba tersebut Bebas Berkeliaran Sepanjang Wilayah Hukum Perbaungan tersebut bukan Hanya AinDan RIS aja yang sudah di bebaskan tanpa sidang Dari Pengadilan Negri Sergai Akan Tetapi Iwan Debek juga ikut bebas dalam bebasnya Para Gembong Narkoba tersebut sudah dibebaskan oleh Jajaran Petinggi MABES POLRI Sergai tersebut.


Kita Masi ingat intruksi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit soal Penggal Kepala ??? Anggota beain maka kepala akan di penggal apa lagi ekor bermain maka kepala juga akan di penggal ???

Akan tetapi saat ini terjadi malah ekor bermain kepala diam saja seperti tidak ada yang terjadi sampai saat ini. Mampukah Kapolri jenderal Pol Listyo Sigit memerintahkan Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu untuk memangil dan memeriksa kasat Kanit dan para Juper yang menanggani kasus Benasnya diduga terpidana Gembong Narkoba Bebas Begitu saja tanpa ada persidangan tersebut.(Tim)

Semangat Imlek 2025, YAKIN Kembali Gelar Baksos Sembako"




*Medan,-* Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025 yang lalu, merupakan Tahun Ular Kayu yang membawa semangat untuk tumbuh, membuka diri terhadap peluang dan berinovasi. 


Dikutip dari situs Chinese New Year, Imlek 2025 diwakili oleh Shio Ular dengan elemen Kayu. Ular Kayu hanya muncul sekali dalam setiap siklus 60 tahun sekali.


Hari Imlek merupakan perayaan hari besar keagamaan bagi umat Khonghucu terkhusus Bagi Yayasan Amal Kebajikan (YAKIN) yang berpusat di Jalan Pukat 2/Sejati no. 22, Kec. Medan Tembung, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. 


Diketahui bahwa Jajaran Pengurus, Anggota serta para Donatur 'YAKIN', dalam menyambut Tahun Baru Imlek biasanya juga turut ber­bagi terhadap sesama diantaranya dengan melaksanakan pembagian sembako khususnya kepada warga yang masih kekurangan, hal ini juga telah menjadi agenda rutin oleh Panitia Bersama Baksos 'YAKIN', dimana setiap tahunnya ­Panitia melaksanakan pembagian sembako di kantor Pusat kesekretariatan-nya.


Dalam memperingati Tahun Baru Imlek 2576 kali ini Panitia Baksos 'YAKIN' me­laksanakan pembagian sembako sebanyak Ratusan sak paket diantaranya adalah beras 5kg/Kupon Keluarga.


Panitia Bersama Baksos 'YAKIN' yang turut hadir pada giat di Hari Minggu (27/4/25) yang terdiri dari berbagai kalangan dan profesi yaitu:


1. KAMISO - Seng Pon (Ketua Dewan Pembina YAKIN).


2. AKUANG (Pembina 1). 


3. DAHRIS DAHLAN (Pembina 2).


4. HERMANTO, ST (Ketua Umum).


5. SUSANDI (Wakil Ketua 1).


6. DODDY LUKAS, S.TH, MM (Wakil Ketua 2).


7. ARIANTY (Sekretaris).


8. POENG (Humas).


9. JANTO JANDY (Humas).


10. AKHIM (Istri Ketua Dewan Pembina YAKIN).


Dengan demikian kegiatan baksos ini diharapkan dapat terus berjalan dan secara otomatis setiap tahunnya akan bergulir sehingga semua Jajaran Pengurus, Anggota serta para Donatur 'YAKIN' dapat bersama-sama melaksanakan pembagian sembako kepada warga mas­yarakat yang masih belum sejahtera untuk kedepannya.


Dalam kata sambutannya Ketua Dewan Pembina Yayasan Amal Kebajikan (YAKIN) KAMISO - SENG PON mengatakan bahwa, "Adapun sembako yang diberikan berupa kebutuhan pokok diantaranya adalah beras. Kami berharap semoga kegiatan ini bisa terus berjalan dengan lancar setiap tahunnya dan semakin banyak warga yang terbantu. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak termasuk para donatur yang tidak bisa kami sebutkan namanya satu persatu yang telah mendukung kegiatan baksos ini dan untuk bulan depan akan dilaksanakan kembali".


Diakhir sesi acara baksos tersebut dilakukan acara foto bersama dan mengucapkan Yel-yel Kebesarannya bersama seluruh jajaran Pengurus serta Anggota yang turut mensukseskan acara Baksos 'YAKIN' tersebut dengan penuh semangat dan rasa nilai persaudaraan yang hangat, *(Tim-Red)*


"YAKIN - PASTI ... YAKIN - PASTI !!".

Dialog Publik KAMMI Sumut, Demokrasi Milik Para Elite



*Medan,-* Demokrasi di Indonesia saat ini  demokrasinya para elite. Demokrasi di Indonesia tetap ada tapi setengah yang dimiliki para elite. Begitu juga politik kita milik para elite. 


Demikian disampaikan Pengamat Politik UINSU, Dr Faisal Riza, MA pada  paparannya dalam Dialog Publik Analisis Kritis Terhadap Kondisi 6 Bulan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW-KAMMI) Sumatera Utara, Sabtu (26/4) dia Rumoh Kupi Jalan Gajah Mada Medan. "Proses demokrasi di Indonesia itu ada yang bilang separoh otoriter. Tapi para akademisi belum ada yang benar-benar mengatakan demokrasi kita hancur. Demokrasi kita ini sekarang demokrasinya para elite. Demokrasinya tetap ada tapi setengah yang dimiliki para elite. Begitu juga politik kita milik para elite,"jelasnya. 


Hadir sebagai Narasumber dalam dialog publik tersebut diantaranya, Praktisi dan Pengamat Hukum, Irwansyah, SH, MH, Praktisi Pendidikan, Putra Rajanami, S.Pd dan Kabid Kebijakan Publik (KP) KAMMI Sumut, Irham S Rambe, SH. 


Lebih jauh, atraksi-atraksi elite kita sekarang ini tidak diorkestrasi secara menarik. Jadi cenderung bising dan kacau. Saat ini kita hanya berharap pada perubahan strategi perombakan kabinet. Orang-orang  yang berpengalaman harus dimaksimalkan. "Peran kita sebagai mahasiswa dan masyarakat sipil tetap kita kerjakan dengan mengontrol akrobat politik yang dipertontonkan para elite,"jelasnya.


Pengamat Hukum, Irwansyah, SH, MH, dalam paparannya mengatakan, hukum tidak terbentuk begitu saja tapi ada proses politik. Yang harusnya tidak boleh menyampingkan hukum yang sudah ada. Tapi dalam praktiknya sering sekali hukum dan etika diabaikan sehingga proses politik terjadi penyimpangan dalam tujuan hukum yang harusnya memiliki kepastian, keadilan dan kemanfaatan.


"Pengalaman hukum kita masih berorientasi pada kekuasaan bukan pada apa yang menjadi tujuan hukum yakni, kepastian, keadilan dan kemanfaatan. Keadilan hukum masih jauh dari harapan. Persoalan budaya hukum kita tidak menimbulkan dominasi keadilan publik. Budaya hukum kita masih rendah,"bebernya. 


Sementara itu, Praktisi Pendidikan, Putra Rajanami, S.Pd dalam paparannya menyoroti masalah kualitas pendidikan di Indonesia. Menurutnya, masih ada sekitar 26 persen fasilitas pendidikan yang harus diperbaiki. Begitu juga dengan kualitas tenaga pendidik kita juga harus mendapat perhatian. 


"Saat ini pemerintah sedang fokus pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyedot anggaran besar. Sementara itu, masih banyak sektor lain yang perlu mendapat perhatian seperti misalnya dalam pendidikan masih ada 26 persen fasilitas pendidikan yang harus diperhatikan,"ungkapnya.


"Begitu juga dengan kualitas peserta didik juga harus diperbaiki. Sebab tidak ada jaminan para peserta didik yang tersentuh program MBG, kualitas pendidikannya juga baik,"katanya lagi. 

 

Belum lagi persoalan kurikulum yang menurut Putra Rajanami, Kurikulum Merdeka ini belum ada dampaknya. Berubah kurikulum pendidikannya masih sama. "Harapannya kurikulum tidak usah berubah karena para peserta didik jadi korban kurikulum yang sering berubah. Inkonsistensi pemerintah dalam membuat kurikulum yang permanen menjadikan sistem pendidikan kita jalan di tempat,"sebutnya. 


Kabid Kebijakan Publik (KP) KAMMI Sumut, Irham S Rambe, SH dalam pemaparannya menjelaskan, kita lihat hari ini komunikasi politik Presiden Prabowo dengan Kabinetnya belum maksimal. Untuk itu tugas kita bersama untuk mengkritisi hal-hal yang belum berjalan maksimal demi terwujudnya pemerintahan yang berpihak pada rakyat. 


Sebelumnya, Ketua PW KAMMI Sumut, Wira Putra, SS dalam sambutannya mengatakan, beberapa waktu lalu pada 100 hari kerja presiden Prabowo kita memberikan apresiasi pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Hari ini momentum 6 bulan pemerintahan Prabowo- Gibran kita ingin menganalisis evaluasi dan memberi masukan terhadap program yg telah berjalan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

Begitu juga dengan efisiensi anggaran yang masuk kedalam segala aspek termasuk aspek pendidikan. Mahasiswa harus turut mengawal bagaimana efisiensi bisa berjalan maksimal.


" Disini kita coba menganalisa kembali untuk memberikan masukan. Karena kita melihat hari ini adanya kelemahan di sektor ekonomi. Begitu juga dgn aspek demokrasi yg mengalami penurunan,"tukasnya. *(Tim)*

3 Pelaku Pemakai Narkoba Kini Sudah Bebas Duga Di Polres Serdang Bedagai Gawat Kali Ada Apa Ini Kena Siram Ya ???

 


Medan

3 orang Komplotan pemakai Narkoba kini bebas berkeliaran menghirup udara segar alias Tak pasti untuk diduga  membalikan segumpal Uang akibat di tangkap sat Narkoba Polres Sergai sedangkan Rs  Bersama Ai ketangkap pada hari Kamis 03 - 04 - 2025

Dan diduga Bebas Dari Tahanan Sat Narkoba polres Sergai pada tanggal 12 - 04 - 2025


Ai Dan Rs merupakan Warga Lubuk Bayas Kecamatan Perbaungan kabupaten Serdang Provinsi Sumatra Utara.

Diduga kedua pelaku alasan mau di rehabilitasi dengan Biaya diduga Seratus Juta Rupiah kini kedua tersangka Ai dan Rs Bebas Tanpa Hambatan Dan Rintangan Bebas Murni tanpa Pukul palu dari pihak pengadilan Negeri Serdang Bedagai.


Begitu juga dengan. pelaku yang satu ini In Alias Dek yang merupakan Aktiois pemakai Narkoba Warga jalan Tanah Merah Dusun C Tanjung Sari Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai kini beliau ketangkap pada Tanggal 06 - 04 - 2025

Saat ini tersangka Juga sudah bebas berkeliaran akibat diduga damai di tempat jeruji Besi Di Polres Sergai pada Tanggal 23 - 04 - 2025

Diduga dengan Jaminan sebesar 50 Juta Rupiah dan Akhirnya beliau Bisa menghirup Udara Segar Tapi Tak Sehat.


Begini laa diduga buruknya Kinerja sat Narkoba  Polres Sergai diduga demi setumpuk uang ia berani bermain Narkoba untuk membebaskan nya 


Kami meminta kepada Kapolda Sumut agar segera memeriksa para kasat narkoba polres Sergai terkait hal Seperti ini mencoreng Nama insitusi diduga demi setumpuk uang ia diduga berani membebaskan. Tersangka penyalah Gunaan Narkoba apa lagi tersangka Merupakan pemakai Narkoba setelah kompirmasi kasat narkoba polres Sergai ia mengatakan. Sy Cek ???

Masa seorang kasat Narkoba tidak mengetahuinya sama sekali Gawat ini Kapolda segera turun Tanggan


Tiem

Perkara Dosen Bunuh Suami, Korban Sudah Tidak Bernyawa Saat Tiba di UGD



*Medan,-* Ronald Eka Putra Sinambela petugas formalin RS Advent Medan yang juga saksi perkara dugaan pembunuhan oleh oknum Dosen, Dr Tiromsi Sitanggang terhadap suaminya, Rusman Maralen Situngkir menerangkan, selain luka di bagian dahi korban, dia juga mendapati gumpalan darah di bagian kepala korban. Bahkan menurut saksi, gumpalan darah yang ada dibagian kepala korban mengakibatkan retak tengkorak kepala korban. 


"Saya memandikan dan memformalin jenazah korban. Saat itu kondisi mayat korban saya lihat ada luka di bagian dahi dan bibir dalam. Di bagian kepala seperti ada gumpalan darah. Ada juga goresan pada bagian jari-jari tangan korban,"jelas Ronald dalam keterangannya, Kamis (24/4).


Saksi lainnya, Reni Ervina Sandra petugas UGD RS Advent Medan, mengatakan, saat korban tiba di UGD sudah tidak bernyawa lagi. Meski demikian dia tidak mau menyimpulkan sendiri. Korban kemudian diserahkan ke dokter UGD untuk diperiksa. Dokter yang saat itu memeriksa korban menyatakan kalau korban sudah meninggal. Kemudian dia mendorong jenazah korban ke ruang jenazah untuk di formalin oleh petugas formalin.


Sementara, saksi Ernawati Sitanggang yang juga seorang agen asuransi dalam keterangannya mengatakan, sekitar bulan Februari 2024 terdakwa, Tiromsi mengirim foto KTP korban kepada saksi agar didaftarkan ke asuransi jiwa. Lalu saksi menawarkan dua opsi. Terdakwa memilih opsi premi Rp 4,4 juta dengan nilai klaim senilai Rp 500 juta. 


Lalu saksi menyuruh terdakwa untuk melengkapi berkas pengajuan asuransi termasuk cek ke Lab. Hasilnya semua bagus dan korban sudah terdaftar sebagai tertanggung dalam asuransi tersebut. Setelah berjalan pembayaran premi pertama, sekitar bulan Maret 2024 saksi terkejut saat mendengar kabar dari anak terdakwa, Angel kalau bapaknya meninggal karena kecelakaan. 


"Awal kejadian kecelakaan saksi tanda tanya? Tapi tidak mau mendahului. Saya mencari info ke polisi yang saat itu ada di RS Advent. Saya bertanya, 'pakah memang ada kejadian kecelakaan ? Dan ada yang melihat kejadian kecelakaan itu? Polisi mengatakan tidak ada,"jelasnya. 


Dua minggu setelah prosesi pemakaman korban, terdakwa Tiromsi Sitanggang menelpon saksi menanyakan pengajuan pengurusan klaim asuransi jiwa korban. Tapi saksi mengajukan beberapa  persyaratan untuk melengkapi berkas pengajuan klaim. Dari berkas-berkas yang dilakukan saksi ke terdakwa sebagai pengajuan klaim, terdakwa tidak bisa melengkapi akte kematian dan visum dari pihak RS. 



Saksi keempat, Mazmur Sinukaban bagian klaim pihak asuransi mengatakan, terdakwa mengajukan klaim sekitar 20 April 2024. Dan ini termasuk klaim dini. Biasanya, kalau ada pengajuan klaim dini, pihaknya akan melakukan penelusuran terlebih dahulu. 

Dan saat dilakukan penelusuran tidak ditemukan adanya tanda-tanda kecelakaan. Petunjuk ini kami dapat dari saksi di lokasi yang mengatakan tidak ditemukan adanya peristiwa kecelakaan,"ungkapnya. *(Tim)*

Remaja Masjid Garda Terdepan Menghempang Khilafah



*Medan,-* Generasi muda Islam khususnya para remaja masjid harus jadi garda terdepan dalam menghempang faham-faham radikalisme seperti Khilafah. Generasi muda Islam juga dituntut untuk berfikir transitif (terbuka dan visioner) terhadap paham paham yang dapat memecah belah bangsa dengan menumbuhkan patriotisme terhadap NKRI.


Demikian disampaikan, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Prof, Dr, Ansari Yamamah, MA  saat memaparkan materinya dalam Mudzakarah Umat Sosialisasi Pancasila sebagai ideologi negara dalam menghempang penyebaran faham Khilafah yang bertemakan "Menegakkan izzul Islam wal muslimin dalam koridor negara kesatuan Republik Indonesia", Senin (21/4) di Masjid Imanurrahman, Jalan Bakti Luhur, Medan Helvetia. 


Lebih jauh, cara beragama orang Indonesia dengan orang luar negeri tentu berbeda. Kita sebagai orang Indonesia punya identitas ke Indonesiaan yang dikenal ramah, santun dan menghormati perbedaan. Begitu juga dengan Islam di Indonesia, punya ciri atau identitas yang berlandaskan Pancasila dan sering disebut sebagai Islam Nusantara. "Islam Nusantara cara beragama kita (Islam) yang sesuai dengan keragaman budaya Indonesia. Namun tidak merusak dasar agama itu sendiri,"jelasnya. 


Lebih jauh, faham Khilafah dinilai tidak cocok diterapkan dengan Islam di Indonesia yang lebih demokratis dan menghargai perbedaan. "Islam di Indonesia menghargai pluralitas dan perbedaan-perbedaan yang ada,"katanya. 


Sementara, Ketua Panitia yang juga Penasihat Himpunan Muda-mudi  Islam Akbar (HIMMIA), Muhammad Fharisi, M.Sos dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan sosialisasi Pancasila ini merupakan bagian jihad kita dalam meneguhkan cinta tanah air. Sebab cinta tanah air merupakan bagian dari iman. "Pancasila bukan hanya dijadikan sebagai simbol. Pancasila punya nilai-nilai luhur yang harus dijunjung. Harapannya, dengan mengikuti muzakarah ini peserta dapat memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila. Semoga Allah meridoi apa yang kita perbuat,"sebutnya. 


Sementara, salah seorang peserta muzakarah, Abdul Fatah  yang juga tokoh masyarakat Kelurahan Dwikora menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk para generasi muda kembali menggali nilai-nilai Pancasila dalam menghempang faham radikalisme. Dia berharap semoga kedepannya kegiatan ini bisa berkesinambungan. *(Rizky)*

Perkara Dosen Bunuh Suami, Keterangan Saksi Berbelit-belit



*Medan,-* Angel Situngkir saksi perkara kasus dugaan pembunuhan yang dilakukan oknum dosen, Dr Tiromsi Sitanggang terhadap suaminya, Rusman Maralen Situngkir dalam pengakuannya telah membohongi korban saat mengambil foto korban sambil memegang KTP untuk keperluan kuliah. Saksi membohongi korban yang tak lain ayahnya agar korban mau difoto sambil memegang KTP. 


"Mama menyuruh saya untuk mengambil foto papa sambil pegang KTP untuk keperluan polis asuransi. Agar papa mau lalu saya disuruh mengatakan kalau foto itu untuk keperluan kuliah,"jelas Angel. 


Keterangan saksi, Angel yang berbelit-belit dan tidak bersesuaian dengan BAP agak menyulitkan Jaksa dan Majelis. Misalnya dalam keterangannya soal pisah ranjang. Awalnya Angel mengakui kalau papa dan mamanya tidak pisah ranjang. Namun saat Jaksa membacakan keterangan saksi yang dituangkan dalam BAP, baru saksi mengaku kalau antara papa dan mamanya sudah pisah ranjang semenjak saksi masuk kuliah (hampir 2 tahun). 


Angel juga memberikan keterangan berbeda dari saksi-saksi lain yang sebelumnya sudah dihadirkan oleh jaksa soal keharmonisan rumah tangga papa dan mamanya. Keterangan para saksi terdahulu mengatakan kalau antara terdakwa dan korban tidak harmonis dan sering cek-cok. Namun menurut Angel, antara papa dan mamanya masih harmonis dan mereka sering makan bersama. Namun dalam rumah tangga itu, mamanya lebih mendominasi jika dibandingkan papanya. 


"Kesaksian yang disampaikan Angel yang merupakan anak terdakwa agak sulit membuktikan kalau keterangan yang disampaikan itu independen. Karena saat dia memberikan kesaksian dia selalu melihat ke arah terdakwa,"ungkap Kuasa Hukum Korban, Ojahan Sinurat, SH. 


Sementara, abang kandung korban, Haposan Situngkir mengatakan kalau saksi, Angel bukan anak kandung Tiromsi dan Rusman Maralen Situngkir. 

Angel merupakan anak adopsi dari kerabat korban dan terdakwa di Tanjung Balai. Namun setelah kerabat mereka punya anak, mereka tidak mau mengurusi Angel, akhirnya  Rusman dan Tiromsi berinisiatif untuk mengadopsi Angel dengan meminta persetujuan dari Haposan Situngkir selaku abang kandung korban.  "Kalau masalah izin-izin saya tidak tahu. Tapi kalau kalian memang mau mengurus anak ini aku setuju saja,"ucap Haposan Situngkir. *(Tim)*

BISMA OKCF 2025 Siap Digelar, FORKI Sumut Dukung Penuh BISMA OKCF 2025


*Medan,-* Bisma Open Karate Championship & Festival (BOKCF) Piala Angkasa Pura Aviasi tahun 2025 siap digelar pada 25-27 April 2025 di Martial Arts Arena Dispora Sumut. FORKI Sumut mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini.


Dukungan tersebut langsung ditunjukkan Ketua Umum FORKI Sumut, Tun DR H Rahmat Shah melalui Sekretaris Umum Zulkarnaen Purba menyerahkan Rekomendasi kepada Ketua Panitia Pelaksana, Kapten Cba Popsi Rudi Hendriko di Sekretariat FORKI Sumut, Jalan Pepaya No. 24-26, Sabtu (19/4/2025). FORKI Sumut juga menugaskan sejumlah pengurus untuk membantu menyukseskan kejuaraan tersebut.


"Seperti keinginan panitia, kejuaraan ini akan menjadi penilaian FORKI Sumut. Untuk itu, kita berharap kejuaraan berjalan sesuai rulenya," ucap Sekretaris FORKI Sumut, Zulkarnaen Purba seraya mengimbau seluruh karateka berpartisipasi.


Ketua Panitia Pelaksana, Kapten Cba Popsi Rudi Hendriko didampingi Sekretaris, Hisar M Pasaribu SP menjelaskan, kejuaraan ini merupakan kelanjutan dari Bisma 1 yang digelar April 2024. "Dari event yang pertama kita lakukan evaluasi. Pada event ini, kita lebih menekankan kualitas pertandingan. Harapannya, dari kejuaraan ini lahir karateka-karateka berbakat di Sumatera Utara," tuturnya.


Kepala Staf Pelatih (Kestafpel) Pengprov Bandung Karate Club (BKC) Sumut ini menambahkan, BOKCF tahun 2025 ini memperebutkan Piala Angkasa Pura Aviasi dengan total hadiah Rp16 juta.


Adapun kejuaraan mempertandingkan kategori Open dan Festival. Kategori Open mempertandingkan kelas Kadet, Junior dan Under 21. Sementara kategori Festival mempertandingkan kelas Pra Usia Dini, Usia Dini, Pra Pemula, Pemula, Kadet dan Junior.


"Untuk menjaga kualitas pertandingan, kita batasi peserta Open hanya 500 karateka dan Festival 700 karateka. Untuk itu, segera daftarkan atletnya secara online pada https://linktr.ee/Bismaopen2025.bcsn. Pendaftaran kita tutup tanggal 23 April 2025," jelasnya.


Panitia, lanjut Popsi Rudi Hendriko, juga berterimakasih kepada Kadispora Sumut untuk izin pemakaian sarana prasarana yang ada di Martial Arts Arena. Di mana ruangan yang ada dapat digunakan untuk peserta keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi 081269589965 (Adm. Pendaftaran) dan 081376377200 (humas). *(Rizky)*

Jajaran Polres Sergai Harus Ikut Sertakan Dalam. Pelaksanaan Test Urine Tersebut jangan wartawan Aja Polri Jajaran Sergai Harus Ikut Terlibat Dalam Test Urin

 


Medan 

Ketua NARASI PRESISI NKRI Yang Merupakan Anak Pejuang Perintis Kemerdekaan RI Raden Dedek Sumarnak SH Meminta Kapolri Melalui Kapolda Sumut dan Kabid Propam Polda Sumut Agar Segera ikut Libatkan Dalam Pelaksanaan Tes Urine para personil Polres  Sergai dari instansi Jajaran Narkoba Mau Pun Jajaran Sat Lantas Serta Jajaran Sat Reskim dan Sat Intel Samapta serta PHL Tersebut 


Agar. Bebas terhindar dari bahaya pencandu dan penyalah Gunaan Narkotika dan sejenisnya.agar Polri Polres Sergai bersih dan bebas dari diduga penyalah Gunaan.

16 - 04 - 2025


Bukan hanya wartawan aja untuk di Test Urin akan tetapi peserta personil polres Sergai agar di periksa juga baik Ters Urin dari Air Seni  Mau Pun Darah Dan Rambut. Agar personil bebas terhindar dari penyalah Gunaan dan tangung jawab wewenang dalam menjalan kan tugasnya sebagai Abdi Negara.


Kami meminta ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit melalu Kapolda Sumut dan Waka Polda Sumut agar dilibatkan Kabid Propam di ikut sertakan dalam pelaksanaan Tes Urin Tersebut" jangan Sama Hanya Wartawan aja yang aja yang dilimpahkan untuk tes urine akan tetapi setiap Personil Para Polres Sergai pun Di libatkan dan di ikut sertakan dalam. Pelaksanaan Test Urin Tersebut agar polri betul betul Bersih dari Bahaya Narkoba apa bila kedapatan Test urine tersebut positip Penyalah guna dan konsumsi agar secepatnya di tindak Bila Perlu Di Copot 


Karna itu sangat Bahaya apa bila ada personil betul betul positip mengunakan narkotika tersebut agar segera di tindak jangan ada di tutup tutupi dan harus Trans paran dalan melaksanakan Test Urine tersebut.


Begitu juga dengan wartawan nya apa bila kedapatan menyalahgunakan wajib di tindak Lanjuti sesuai Undang Undang Hukum berlaku Jang wartawan positip penyalah Gunaan di tunda sedangkan Polri Yang Positip di duga di biarkan saja harus sesuai mekanisme yang adil dan jujur dalam pelaksanaan Test Urin Tersebut.setelah kita buat Relis tersebut Ternyata ada Cacing Kepanasan setelah ketua NARASI PRESISI NKRI membuat Rilis tersebut


Tiem