Pancasila Sebagai Pemersatu Perbedaan

 



*Medan,-* Indonesia lahir dari semangat perbedaan yang disatukan lewat semangat Sumpah Pemuda yang diwariskan sampai sekarang. Untuk itu, jangan jadikan perbedaan sebagai penghambat. 


"Perbedaan adalah kekuatan. Perbedaan yang kita miliki mari kita satukan dengan mengamalkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa,"jelas Koordinator Forum Pemuda Mahasiswa Nasional Indonesia, Ambrin BW Simbolon dalam diskusi bertema "Menyatukan perbedaan, menguatkan persatuan dengan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara", Sabtu (18/10) di Medan. 


Lebih jauh disampaikan, sebagai kaum muda, saat ini kita tengah dihadapkan dalam berbagai situasi sulit menyongsong Indonesia Emas 2045. Apakah nantinya Indonesia Emas 2045 menjadi peluang atau bahkan ancaman bagi kita kaum muda? 


Dalam negara demokrasi perbedaan pendapat adalah hal yang wajar begitupun dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi juga dijamin oleh Undang Undang (UU), namun harus tetap dalam aturan dan etika yang berlaku sehingga tidak merugikan kepentingan umum.


"Kita berharap forum diskusi  ini tidak berhenti di sini, karena masih banyak pemuda yang harus kita sentuh untuk mengajarkan kepada mereka nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu Bangsa dan Negara, sebutnya.


Semetara pembicara lainnya, Rivaldo Nababan yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas (Unika) Medan mengatakan, di 2045 nanti kitalah para kaum muda yang bakal mengisi era Indonesia Emas itu. Untuk itu, mulai dari sekarang kita sebagai kaum muda harus saling dukung untuk menyongsong Indonesia Emas  2045. 


"Tugas kita juga bagaimana mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari untuk menguatkan semangat persatuan.  Untuk menyatukan perbedaan mari kita mulai dari diri sendiri. Menjadikan perbedaan sebagai kekuatan,"ungkapnya. (Tim)

Kapolrestabes Medan Ultimatum Panglong dan Gudang Botot Penadah Barang Curian



*MEDAN,-* Tegas! Kapolrestabes Medan Kombes Dr. Jean Calvijn Simanjuntak mengultimatum Panglong dan Gudang Botot yang menerima hasil rayap besi dan rayap kayu akan ditindak. Dan Polrestabes sudah berkoordinasi dengan Pemko Medan untuk hal ini. 


  "Jika nanti kita buktikan penadah tidak bisa membuktikan barang yang dijualnya adalah barang-barang legal kita akan tindak,"tegasnya,(Sabtu 18/10/2025). 


  Calvijn menuturkan Polrestabes berhasil mengungkap 61 kasus berbagai tindak kejahatan yang terdiri dari begal, "rayap besi", "rayap kayu" dan pompa (sabu). Dari 61 kasus yang berhasil diungkap, tim juga berhasil meringkus 87 orang tersangka. 


   " Untuk begal berhasil diungkap 4 kasus dan mengamankan 6 tersangka. Sedangkan untuk kasus rayap besi berhasil kita ungkap 26 kasus dengan 42 tersangka yang diamankan. Sedangkan untuk kasus pompa (narkoba) berhasil diungkap 29 kasus dengan 36 tersangka,"bebernya didampingi,Kasat Reskrim, AKBP Bayu Putro Wijayanto dan Kasat Narkoba, Kompol Rafli Yusuf Nugraha pada wartawan. 


  Calvijn merinci, untuk begal, biasanya ada 3 modus yang sering dilakukan para pelaku. Pertama modus mengancam atau menakut-nakuti korbannya, kedua modus langsung merampas barang milik korban dan modus ketiga yang paling sadis pelaku sengaja membawa sajam untuk melukai korban. 


 "Peredaran narkoba (pompa-sabu) paket hemat juga harus diantisipasi. Sebab, para pelaku kejahatan ini sebelum beraksi melakukan kejahatan umumnya mengkonsumsi sabu paket hemat,"pungkas Perwira Tiga melati di Pundaknya itu. 


 Hasil interogasi, untuk kejahatan rayap besi  karena ada  suply and demand. Para pelaku sudah ada harga standar khusus barang bekas. Biasanya dijual dengan harga Rp 4000 sampai Rp 6000 perkilo dijual ke penadah biasanya gudang butut dan panglong. Gudang butut biasanya yang beroperasi tengah malam sampai subuh. "Hasil survei kami ada 2 tempat yang sudah kita periksa butut dan panglong,"Tandasnya. 


  Kapolrestabes Medan juga mengimbau agar panglong dan gudang butut manfaatkan fungsinya untuk berjualan barang-barang yang legal. Jangan menjual atau menampung barang-barang yang ilegal atau hasil curian. (Tim)

Santuni anak yatim piatu Ketua 234 SC dan Relawan Bonar Octo Simangunsong ,S.H bersama Henry Pakpahan ,S.H berbagi kasih



Medan, Sumatera Utara – 17 Oktober 2025 – 

Ketua DPW 234 SC Sumut / Bonar ( Bobby Nasution Ranger ) Sumut 

Octo G M Simangunsong S.H., bersama Pengacara Henry R H Pakpahan, S.H., menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi dengan menggelar kegiatan Jumat Berkah. Acara ini diisi dengan tausiah dari ustadz dan santunan kepada puluhan anak yatim serta berbagi kebahagiaan bersama ibu-ibu Sari Rejo Polonia dalam acara syukuran pembukaan Kantor DPW 234 SC Sumut , Bonar Sumut / Advokat Octo G M Simangunsong, S.H. dan Henry R H Pakpahan, S.H .

 

Acara berlangsung pada hari Jumat, 17 Oktober 2025, di Jalan Adi Sucipto Pipa 1, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Kegiatan ini merupakan wujud syukur atas dibukanya kantor advokat Dan Kantor DPW 234 SC / Relawan Bonar yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar Sari Rejo yang dapat menerima aspirasi dari masyarakat .

 

"Kegiatan Jumat Berkah ini adalah bentuk rasa syukur kami atas rezeki yang diberikan. Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim dan ibu-ibu yang membutuhkan," ujar Octo G M  Simangunsong, S.H.

 

Henry Pakpahan, S.H. menambahkan, "Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut serta peduli terhadap sesama. Semoga kantor advokat dan kantor DPW 234 SC / Bonar Sumut ini dapat menjadi wadah untuk memberikan bantuan hukum yang berkeadilan bagi masyarakat."

 

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua DPW Sumut  Beserta jajaran pengurus Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (A-PPI), Hardep (Raju), beserta Sekretaris Irene Sinaga, Bendahara Trisnahariati , wakil ketua Roymansyah Nasution dan Juan Simanjuntak dan sejumlah tamu undangan lainnya. Kehadiran para tamu undangan semakin memeriahkan acara syukuran ini.

 

Kegiatan Jumat Berkah ini bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi dan meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak yatim serta mempererat hubungan dengan masyarakat sekitar.

 

Octo G M Simangunsong, S.H. adalah seorang tokoh yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan menjabat sebagai Ketua 234 SC / relawan Bonar . Beliau dikenal memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan selalu berusaha memberikan kontribusi positif.

 

Henry R H Pakpahan, S.H. adalah seorang pengacara yang memiliki komitmen kuat dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat. Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan serta aktif dalam membantu pendampingan hukum buat masyarakat yang membutuhkan atau kurang mampu . ( A-PPI Sumut)




Godams Apresiasi Poldasu Sigap Ungkap 3C



*Medan,-* Gabungan Ojek Roda Dua Medan 

Sekitarnya (Godams) sebagai bagian elemen masyarakat siap menjadi mitra Polri dalam mendukung upaya penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan jalanan atau street crime. Kami percaya bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. 


Hal itu disampaikan Ketua Umum Godams, Agam Zubir, saat kopi darat (Kopdar) URC Rescue sekaligus memperingati Anniversarry 1 Ambulance Godams, Jumat (17/10) di Villa Kuphi, Jalan Pertahanan Patumbak. "Sinergi antara masyarakat dan Polri menjadi kunci utama terciptanya situasi Kamtibmas yang aman, tertib, dan kondusif,"jelasnya. 


Dalam kesempatan itu, Godams juga  menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran Poldasu atas kinerja yang cepat dan sigap dalam mengungkap berbagai kasus kejahatan, khususnya tindak pidana 3C (Curat, Curas dan Curanmor). Kinerja ini menunjukkan komitmen dan profesionalisme Polri dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.


Lebih jauh dikatakan, sekadar informasi, berdasarkan data kinerja Polda Sumut, sejak bulan September hingga Oktober 2025 telah terjadi sebanyak 314 kasus Curas, Curat, dan Curanmor. Dari jumlah tersebut, sebanyak 311 kasus berhasil diungkap dengan tingkat keberhasilan mencapai 99 persen. 


"Capaian ini tentu menjadi bukti nyata dari kesigapan dan dedikasi aparat Kepolisian dalam menekan angka kejahatan di wilayah Sumatera Utara,"tukasnya. (Tim)

Ketua NasDem Sumut: Saat ini yang Terpenting adalah menjaga Kondusifitas di Medan, Sumut



*Medan,-* Ketua NasDem Sumut Iskandar ST menegaskan telah menerima permohonan maaf dari pihak kepolisian atas insiden cek Identitas di dalam pesawat Garuda Indonesia GA 193.


  Hal ini disampaikan Iskandar ST ketika dihubungi wartawan lewat selular, Jumat 17 Oktober 2025 petang. Ia mengatakan pihak kepolisian sudah beritikad baik menyelesaikan polemik cek Identitas ini. 


 "(Polisi) sudah minta maaf, sudah berkomunikasi dengan baik," ujarnya. 


 Iskandar menjelaskan selain meminta maaf, pihak kepolisian juga telah mengambil langkah tegas dengan memeriksa 4 orang anggota Sat Reskrim Polrestabes Medan. 


 "Selain minta maaf, juga sudah ada yang diperiksa," ungkapnya. 


 Oleh sebab itu, Ketua NasDem Sumut ini menjelaskan dirinya bersama Polrestabes Medan dan pihak terkait berkomitmen untuk menyelesaikan kejadian cek identitas ini secara baik. 


 "Kita sudah berkomitmen menyelesaikan dengan baik," ucapnya. 


 Iskandar menjelaskan yang paling penting saat ini adalah menjaga kondusifitas di Medan, Sumut. 


 "Sudah berkomunikasi dengan baik, dan yang paling penting menjaga kondusifitas di Medan,"Tandasnya. 


  Lebih lanjut, Iskandar menyampaikan dirinya juga akan duduk bersama dengan pihak kepolisian, Avsec, dan maskapai Garuda untuk menjernihkan insiden cek identitas tersebut. 


 "Harapan kita kejadian ini tidak terulang lagi, jadi pelajaran juga untuk pihak bandara dan maskapai," tukasnya. 


 Diketahui, Ketua DPD Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar ST mengaku sempat diperiksa identitas saat berada di dalam pesawat Garuda Indonesia GA 193 rute Kualanamu–Soekarno Hatta, Rabu petang, 15 Oktober 2025.


 Pada saat itu, sempat terjadi miskomunikasi antara petugas dan Iskandar. Namun masalah itu kini sudah tuntas. Para pihak sudah saling berkomunikasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik. (Tim)

Wali Kota Medan dan Kapolrestabes Bersinergi Atasi Permasalahan Kota

 


*Medan,-* Kompak. Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menyambut kunjungan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak di Balai Kota Medan, Kamis (16/10/2025). 


  Wali Kota Medan Rico Waas mengucapkan selamat kepada Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak atas jabatan yang diembannya sebagai Kapolrestabes Medan yang baru. Diharapkan sinergitas Pemko Medan dan Polrestabes Medan dapat terus terjalin dengan baik.


  Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan akrab tersebut, Rico Waas dan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak membahas sejumlah permasalahan sekaligus mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di Kota Medan.


  Diketahui ada sejumlah permasalahan yang terjadi di Kota Medan diantaranya pedagang kaki lima (PKL) yang ilegal, kemacetan di beberapa titik yang disebabkan naik turun anak sekolah maupun karena kendaraan berhenti atau parkir sembarangan.


  Guna mengatasi permasalahan yang ada di Kota Medan, Rico Waas meminta kepada Perangkat Daerah terkait agar melakukan pemetaan awal dimana yang menjadi titik permasalahan baik itu PKL maupun titik kemacetan. Kemudian hasil pemetaan tersebut dibahas bersama untuk mengetahui solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut.


 "Sebagai langkah awal kita lakukan pemetaan guna memahami permasalahannya sehingga dapat dilakukan upaya untuk mengatasinya. Dengan begitu permasalahan yang ada dapat segera diselesaikan,"kata Rico Didampingi Kasatpol PP Kota Medan Muhammad Yunus. 


  Rico menambahkan terkait Kamtibmas guna mewujudkan kenyamanan di tengah masyarakat, Pemko Medan telah mengaktifkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling) di seluruh wilayah Kota Medan. 


 "Poskamling ini sebagai sarana untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Saat ini sudah ada dibeberapa titik di Kelurahan dan akan terus bertambah,"jelasnya.


  Sementara itu Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak menyampaikan pihaknya siap mendukung Pemko Medan dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di Kota Medan.


 “Demi terciptanya Kamtibmas di Kota Medan kami siap mendukung dan bersinergi dengan Pemko Medan," ujarnya. 


  Selain membahas permasalahan kota, Rico Waas dan Jean Calvijn juga membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) khususnya peran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam memproduksi (MBG). Pemko Medan dan Polrestabes Medan siap mendukung dan mensukseskan Program Presiden Prabowo Subianto tersebut. *(js)*

FGD Bedah Tuntas Penetapan Upah Minimum Sumut 2026, Apapun Hasil Penetapan Upah, Sumut Harus Kondusiv



*Medan,-* Pemerintah saat ini sedang mengkaji penetapan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2026. Apapun hasil penetapan UMP nantinya Sumut harus kondusif. 


Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pekerja Nasional (DPD SPN) Sumut, Ir Anggiat Pasaribu di sela-sela kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Bedah Tuntas Penetapan Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2006, Rabu (15/10) sore di Le Polonia Hotel and Convention. 


"Kita berharap agar penetapan upah bisa diterima semua pihak baik pekerja, pengusaha dan pemerintah. Harapan kami apabila regulasi penetapan upah yang akan dikeluarkan Menteri Tenaga Kerja bisa terlaksana dengan baik di Sumut tidak mengakibatkan perbedaan yang sangat timpang antara pekerja dan pengusaha,"jelas Anggiat.


Hadir dalam FGD tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut, Ir Yuliani Siregar MAP, Dir Intelkam Poldasu, Kombes Pol Decky Hendarsono, Kakanwil BPJS Ketenagakerjaan Sumbagut, I Nyoman Suarjaya para Narasumber diantaranya, Pengamat Buruh, Hawari, SH, MH, Pakar Hukum Ketenagakerjaan yang juga Wadek I Fakultas Hukum USU, Dr Agusmidah, SH, MH, Sekretaris Eksekutif DPP Apindo Sumut, Bambang Hermanto, SH, MH dan Ketua DPD KSPSI, CP Nainggolan,SE,MAP. 


Dikatakan Anggiat yang juga Ketua Panitia dalam FGD ini mengatakan, para pekerja melalui serikat pekerja (SP) dan serikat buruh (SB) berharap kenaikan upah pada tahun 2026 berada diangka 8,5 persen sampai 10,5 persen. Namun, dari sisi pengusaha agaknya angka ini sedikit memberatkan. 


"Perbedaan pandangan inilah yang kita bahas di FGD ini. Karena perbedaan itukan hal yang lumrah. Harapan kami apabila kenaikan upah tidak sesuai keinginan buruh negara harus hadir dan  bisa mengintervensi stabilitas harga kebutuhan pokok agar tidak naik. Apabila upah yang diterima cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari, kebutuhan pokok tidak naik tidak masalah,"ucapnya. 


Sementara, Direktur Intelkam Poldasu, Kombes Pol Decky Hendarsono dalam sambutannya menyampaikan, apapun keputusan dalam FGD dan soal upah, pada prinsipnya kita menginginkan kodusivitas. Mudah-mudahan tercapai apa yang menjadi keinginan semua pihak. "Para pengusaha bisa menciptakan iklim usaha yang baik dan para pekerja bisa mendapat kehidupan yang layak dan lebih baik lagi,"jelasnya. 



Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumut, Ir Yuliani Siregar, MAP dalam sambutannya menyampaikan, dengan terselenggaranya FGD ini dan beberapa kali pertemuan pembahasan soal upah oleh Pemprovsu, Serikat pekerja dan buruh serta pengusaha diharapkan di Sumut nantinya tidak terjadi gejolak saat penetapan upah nantinya oleh pemerintah. 


"FGD ini sudah beberapa kali kita lakukan. Harapannya dari Sumut jangan ada lagi keributan jika upah sudah ditetapkan dari Pemerintah Pusat. Kita juga sudah berulang kali bertemu untuk berkordinasi dengan buruh dan pengusaha bagaimana jika sudah ditentukan kenaikan upah nantinya,"jelasnya. 


Salah seorang Narasumber, Pakar Hukum Ketenagakerjaan yang juga Wadek I Fakultas Hukum USU, Dr Agusmidah, SH, MH, di Indonesia sebenarnya tidak ada kenaikan upah. Istilah kenaikan upah, menurut Dr Agusmidah, hanya penyesuaian dari kenaikan harga-harga bahan pokok yang sebelumnya sudah naik terlebih dahulu.


"Faktor utama penentu upah minimum di antaranya pertama, kondisi ekonomi suatu negara mempengaruhi upah minimum. Negara-negara dengan kerangka kesejahteraan yang kuat atau biaya hidup tinggi cenderung menetapkan upah minimum tanpa adanya regulasi pemerintah. Kedua, serikat pekerja dan negosiasi kolektif, seperti misalnya Denmark dan Swedia, serikat pekerja memiliki peran besar dalam menegosiasikan upah minimum tanpa adanya regulasi pemerintah. Ketiga, perbedaan regional dan sektoral,"ungkapnya. *(Tim)*

Warga Masyarakat Apresiasi Kinerja Polsek Medan Area Polrestabes Medan



*Sumatra Utara,-* Warga masyarakat  Jalan Menteng II Gang Pembangunan Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai.Apresiasi kinerja Polsek Medan Area dan mengucapkan terima kasih kepada bapak Kapolsek Medan Area Kompol Dwi Himawan Chandra Himawan  dan Kanit Reskrim Iptu Dian  Pranata Simangungsong

 yang telah berhasil menangkap  pelaku penganiayaan Ebiner Tua Sinaga (48) warga Jalan Menteng II Gang  Jemal Ii Lorong Damai Ii,No 13.  Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai pada tanggal 13 0ktober 2025 sekira pukul 15.30 wib.


Pelaku ditangkap  setelah korban melapor ke Polsek Medan Area  pada hari Jumat  tanggal 25 April 2025. 


Kapolsek Medan Area kompol Dwi  Himawan Chandra di dampingi Kanit Reskrim iptu Diam Pranata Simangungsong  membenarkan penangkapan tersebut dan menjelaskan  Kronologis Kejadiannya. pelaku  melintas dari Jalan Menteng Ii  Gang Pembangunan Kelurahan  Binjai Kecamatan . Medan Denai Kota Medan dan melihat korban yang bernama  Nursu  Santoso (42)warga Jalan Menteng Ii Gang Pembangunan.Kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Kota Medan.


Sedang duduk-duduk  di gudang mobil tempat korban bekerja sebagai penjaga gudang mobil tersebut kemudian tersangka mendatangi korban dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban secara membabi buta dan juga tersangka menggancu tangan korban hingga tangan korban mengalami luka robek dan mengeluarkan darah kemudian setelah itu korban melaporkan kejadian yang dialami nya ke Polsek Medan Area." jelas Kapolsek Himawan ."


Kemudian pada hari Senin tanggal 13 Oktober 2025 sekira pukul 15.30 Wib unit reskrim dari Polsek Medan Area mendapat informasi dari masyarakat yang layak dipercaya bahwasanya pelaku  Ebiner Tua Sinaga  berada di Jalan Menteng Ii Gang  Pembangunan Kelurahan  Binjai Kecamatan  Medan Denai Kota Medan.


 Tim opsnal yang di pimpin langsung Kanit Reskrim iptu Dian Pranata Simangungsong  langsung menuju TKP yang dituju dan setelah tiba di TKP melihat pelaku , kemudian langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku,setelah diinterogasi pelaku mengaku bernama Ebiner Tua Sinaga dan  mengakui bahwasanya melakukan penganiayaan terhadap korban yang bernama Nursu Santosa . kemudian tim opsnal memboyong pelaku  ke Polsek Medan Area untuk di periksa dan  mempertanggung jawabkan perbuatan yang  dilakukannya . *(Tim)*

Isu Rutan I Medan Jadi Sarang Narkoba Ternyata HOAKS, Mantan Warga Binaan dan Aktivis Nasional Angkat Bicara

 



*MEDAN | Selasa, 14 Oktober 2025*

Isu yang menuding Rutan Kelas I Medan sebagai sarang peredaran narkoba ternyata terbukti fitnah dan tidak berdasar. 


Narasi yang sempat beredar di sejumlah media sosial dan pemberitaan liar itu kini dibantah keras oleh berbagai pihak, termasuk mantan warga binaan, organisasi penggiat anti-narkoba nasional, serta tokoh pers independen di Sumatera Utara.


Penegasan disampaikan langsung oleh Ketua Umum DPP Gerakan Anti Narkoba dan Zat Adiktif Nasional (GARNIZUN), H. Ardiansyah Saragih,S.H., M.H, melalui pengurus Humasnya Aswani Hafit menilai tuduhan tersebut sengaja digoreng pihak-pihak tertentu untuk menjatuhkan reputasi institusi pemasyarakatan dan mendiskreditkan kinerja Kepala Rutan Medan yang dikenal tegas dan bersih dari kompromi terhadap narkoba.


“Kami sudah menelusuri langsung ke lapangan dan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. Tidak ada bukti peredaran narkoba di dalam Rutan Medan sebagaimana dituduhkan. Ini jelas hoaks dan fitnah keji yang dilakukan dengan motif politik dan kepentingan pribadi,” tegas H Ardiansyah Saragih.


*Kesaksian Mantan Warga Binaan: “Tidak Ada Narkoba di Dalam Rutan!”*


Sejumlah mantan warga binaan yang baru bebas dari Rutan Kelas I Medan juga membantah keras tuduhan adanya praktik peredaran narkoba di dalam lingkungan rutan.


Salah seorang di antaranya, berinisial DS, menyatakan bahwa selama menjalani masa hukuman, pengawasan di bawah kepemimpinan Kepala Rutan saat ini sangat ketat, baik terhadap pengunjung, paket titipan, maupun pergerakan warga binaan di dalam blok.


“Kami tahu persis kehidupan di dalam. Tidak ada yang bisa bebas bawa barang haram. Semua diawasi CCTV, setiap saat ada razia dadakan, bahkan HP pun sulit digunakan. Yang bicara rutan jadi sarang narkoba itu tidak pernah lihat kenyataan di dalam,” ungkap DS.


Ia menambahkan, isu seperti ini sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang pernah merasa terganggu oleh penegakan disiplin ketat di dalam Rutan.


 “Ada yang dulu bisnis haramnya dihentikan, sekarang ingin balas dendam lewat media,” tambahnya.


*Jurnalis Independen: “Narasi Ini Rekayasa untuk Guncang Wibawa Kementerian Imipas"*


Sementara itu, Ketua DPW Ikatan Media Online Indonesia (IMO) Sumatera Utara, HA Nuar Erde, menyatakan bahwa pemberitaan tentang dugaan narkoba di Rutan Medan adalah bentuk pembunuhan karakter institusi.


“Kita tidak boleh ikut menggiring opini tanpa bukti. Narasi yang dibawa seolah rutan itu sarang narkoba padahal faktanya nihil. Kami dari IMO Sumut sudah melakukan klarifikasi dan investigasi langsung — semua tuduhan itu tidak terbukti,” tegas Nuar Erde.


Menurutnya, justru di bawah kepemimpinan saat ini, Rutan Kelas I Medan berhasil menutup celah-celah penyelundupan barang terlarang dan memperketat sistem kontrol.


“Publik harus tahu, Rutan Medan kini menjadi salah satu model pembinaan yang berorientasi pada pemulihan moral dan kemandirian warga binaan,” tambahnya.


*Usut Penyebar Hoaks dan Pencemar Nama Baik!*


Sejumlah aktivis dan mantan pejabat pemasyarakatan mendesak agar Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) bersama aparat hukum menelusuri siapa dalang di balik penyebaran fitnah ini.


“Jangan biarkan nama baik institusi rusak oleh permainan busuk segelintir orang. Kami percaya kepada Jenderal (Purn) Agus Andrianto, seorang pemimpin berintegritas yang tidak akan tinggal diam terhadap upaya penggiringan opini kotor semacam ini,” ujar H Ardiansyah Saragih dari GARNIZUN.


Mereka juga meminta agar media yang memuat tuduhan tanpa verifikasi fakta segera menarik dan mengklarifikasi pemberitaannya. 


“Pers bebas bukan berarti bebas memfitnah. Ini bukan kritik, tapi pembusukan opini,” tegas Nuar Erde.


*Rutan Medan Komit Tegakkan Zona Integritas Bebas Narkoba*


Pihak Rutan Kelas I Medan menegaskan komitmen mereka untuk terus menjaga Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Narkoba.


Melalui berbagai program pembinaan, pemeriksaan mendadak, sinergi dengan BNN dan Polrestabes Medan, hingga pemasangan alat pemindai barang dan CCTV di seluruh area strategis, pengawasan diperketat tanpa kompromi.


“Rutan bukan tempat untuk melindungi kejahatan. Kami adalah garda depan dalam perang melawan narkoba, bukan pelaku,” tegas salah satu pejabat Rutan.


Lawan Fitnah

Berdasarkan penelusuran dan klarifikasi berbagai pihak, tidak ditemukan bukti valid atas tuduhan peredaran narkoba di Rutan Kelas I Medan.


Isu yang beredar hanyalah fitnah sistematis yang diduga sengaja ditiup untuk merusak wibawa institusi dan kepercayaan publik.


Kini, publik menanti langkah tegas Menteri Imipas Jenderal (Purn) Agus Andrianto untuk mengambil langkah tegas kepada penyebar berita bohong yang telah menyesatkan masyarakat dan memberikan apresiasi kepada Lapas/Rutan yang berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan terbaik bagi warga binaan.(tim)

Polda Riau Gagalkan Penyelundupan 30 Kg Sabu di Pelabuhan Dumai




*Nasional,-* Tim gabungan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau bersama Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Dumai menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 30 kilogram di Pelabuhan Roro Dumai, Kota Dumai, Minggu (12/10).


Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Putu Yudha Prawira di Pekanbaru menjelaskan dua orang tersangka telah diamankan dalam pengungkapan tersebut, masing-masing berinisial DE (32) dan LH (33). Keduanya berasal dari Sumatera Selatan.


“Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat terkait rencana pengiriman sabu dari wilayah Rupat, Bengkalis, menuju Palembang. Tim langsung bergerak melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan Lanal Dumai,” ujar Kombes Putu, Senin (13/10).


Ia menjelaskan, tim gabungan kemudian melakukan pemantauan di Pelabuhan Roro Dumai dan menemukan mobil Avanza putih dengan nomor polisi BN 1747 RQ yang dicurigai membawa barang haram tersebut. 


Saat diperintahkan berhenti, pengemudi sempat berusaha kabur hingga akhirnya mobil tersangkut di pembatas jalan kawasan pelabuhan. 


“Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan 30 bungkus besar berlogo teh hijau yang diduga berisi sabu, disembunyikan di beberapa bagian mobil,” papar Kombes Putu.


Dari hasil pemeriksaan sementara, DE mengaku sabu tersebut akan diantarkan ke Palembang. Ia dijanjikan upah sebesar Rp5 juta per kilogram dan telah menerima Rp15 juta yang dikirim ke rekening milik LH.


Barang bukti yang diamankan antara lain 30 bungkus sabu seberat sekitar 30 kilogram, satu unit mobil Avanza putih, serta empat unit telepon genggam berbagai merek.


“Barang bukti dan para tersangka sudah kami amankan di Mapolda Riau. Saat ini kami masih melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan di atasnya, termasuk siapa pemesan dan penerima barang,” tambahnya. *(Tim)*